Pada umumnya kebakaran dalam ruangan terbagi dalam tiga tahapan. Masing-masing tahapan memiliki ciri-ciri karaktersitik dan efeknya berhubungan dengan bahan yang terbakar yang berbeda-beda. Lama dari masing-masing tahapan bervariasi tergantung keadaan dari penyulutan, bahan bakar, dan ventilasi, akan tetapi secara keseluruhan tahapannya adalah kebakaran awal kebakaran bebas kebakaran menyurut.
A. Kebakaran Tahap Awal Ini adalah tahapan awal dari suatu kebakaran
setelah terjadi penyulutan.
Nyala api masih terbatas dan pembakaran dengan lidah api
terlihat. Konsentrasi Oksigen dalam ruangan masih dalam kondisi normal (21%) dan
temperatur dalam ruangan secara keseluruhan belum meningkat. Gas panas hasil
pembakaran dalam betuk kepulan bergerak naik dari titik nyala. Dalam kepulan
gas panas terkandung bermacam-macam material seperti deposit karbon (jelaga)
ataupun padatan lain, uap air, H2S, CO2, CO, dan gas beracun lainnya,semuanya
tergantung dari jenis bahan bakar atau bahan yang terbakar. Panas akan dihantar
secara konveksi oleh material-material tadi ke atas ruangan dan mendorong
oksigen kebawah yang berarti ke titik nyala untuk mendukung pembakaran
selanjutnya.
B. Tahap Penyalaan-bebas
Kebakaran akan menghebat sejalan dengan bertambahnya bahan
yang terbakar. Konveksi, konduksi, dan kontak langsung memperluas perambatan
api dan keluar dari bahan bahakar awal sampai bahan didekatnya mencapai
temperatur penyalaannya dan mulai terbakar. Radiasi panas dari nyala api mulai
menyebabkan bahan bahan lain mencapai titik nyalanya, memperluas kebakaran
kesamping. Kecepatan perluasan kebakaran kesamping tergantung dari berapa dekat
bahan di dekatnya dan juga susunan bahannya. Gas panas yang dihasilkan
pembakaran berkumpul di langit-langit ruangan membentuklapisan asap. Temperatur
dari lapisan asp ini meningkat. Lapisan yang lebih tinggi di ruangan tersebut
memiliki konsentrasi oksigen paling rendah; temperatur tinggi; dan jelaga,
asap, dan produk pirolisis yang belum terbakar sempurna pada saat itu sangatlah
berbeda dengan kondisi di dekat lantai ruangan. Pada daerah dekat lantai
lapisan udaranya masih relatif dingin dan mengandung udara segar (konsentrasi
oksigen mendekati normal) yang bercampur dengan hasil pembakaran. Kemungkinan
untuk hidup masih cukup di dalam ruangan apabila seseorang bertahan pada posisi
merendah pada lapisan dingin dan tidak menghirup gas di bagian atas. Ketika
lapisan panas mencapai titik kritisnya pada + 600oC (1100oF), ini sudah cukup
untuk menghasilkan radiasi panas yang menyebabkan bahan bakar lainnya (seperti
karpet dan furnitur) di dalam ruang mencapai titik nyalanya. Pada saat ini
seisi ruangan akan menyala secara serentak, dan ruangan dikatakan mengalami
flashover. Saat ini terjadi, temperatur seluruh ruangan mencapai titik
maksimalnya dan kemungkinan hidup dalam berada di dalam ruangan ini untuk lebih
dari beberapa detik sangat tidak mungkin. Flashover oleh ahli ilmu kebakaran
didefinisikan sebagai proses pengembangan, radiasi, dan pembakaran lengkap dari
semua bahan bakar dalam suatu ruangan.
Api/kebakaran adalah suatu aksi kesetimbangan kimia antara
bahan bakar, udara, dan temperatur (bahan bakar oksigen – panas). Apabila
ventilasi terbatas, pertumbuhan api
akan lambat, peningkatan temperatur akan lebih bertahap,
asap akan dihasilkan lebih banyak, dan penyalaan gas panas akan tertunda sampai
didapat tambahan udara (oksigen) yang cukup.
C. Tahap Api Mengecil
Akhirnya, bahan bakar habis dan nyala api secara bertahap
akan berkurang dan berkurang. Apabila konsentrasi oksigen dibawah 16%, nyala
api dari pembakaran akan berhenti meskipun masih terdapat bahan bakar yang
belum terbakar. Pembakaran yang terjadi adalah pembakaran tanpa nyala api.
Temperatur masih tinggi di dalam ruangan, tergantung dari bahan penyekat dan
ventilasi dari ruangan tersebut. Beberapa bahan masih mengalami pirolisis atau
terbakar tidak sempurna menghasilkan gas karbon monoksida dan gas bahan bakar
lain, jelaga, dan bahan bakar lain yang terkandung dalam asap. Apabila ruangan
tidak memiliki ventilasi yang cukup, maka akan terbentuk campuran gas yang
dapat terbakar. Maka apabila ada sumber penyalaan yang baru, akan dapat terjadi
kebakaran kedua diruangan tersebut, sering disebut backdraft atau ledakan asap.